LAPORAN PKL PONDOK BUNGA
I.
PENDAHULUAN
- Latar
belakang
Tanaman hias merupakan tanaman
yang mempunyai nilai estetika, keindahan dan daya tarik tersendiri bagi
pemiliknya. Selain itu tanaman hias mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi.
Dewasa ini komoditas tanaman hias sangat populer, karena semua kalangan
menyukai berbagai macam jenis tanaman hias, seperti tanaman jenis Anthurium,
Adenium, Aglonema, Euphorbia dan masih banyak lagi jenis lainnya.
Pada umumnya tanaman hias disukai pemiliknya karena untuk memperindah
taman, ruangan, halaman rumah, bahkan ada juga yang digunakan untuk isi parsel.
Pecinta tanaman hias menganggap tanaman hias dapat menghilangkan stres bagi
orang yang melihatnya. Pada saat orang tersebut jenuh oleh aktivitas kerja
seharian, tanaman hias dapat menyegarkan suasana apabila orang tersebut merawat
atau sekedar memandangnya saja. Tanaman hias juga membawa keberuntungan bagi
pemiliknya, karena mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi dan mudah untuk
diperdagangkan.
Tanaman hias mempunyai manfaat
lain yaitu dibutuhkan bagi kesehatan jiwa dan rohani. Tak heran jika ada yang
menyebutnya sebagai komoditas pelembut kehidupan. Tanaman hias juga berperan
menyumbang O2 (udara) bagi kehidupan, walaupun jumlahnya tidak banya
Melihat peluang yang ada, maka dari itu beberapa orang mencoba untuk
mengembangkan tanaman hias dan memanfaatkan peluang yang ada, khususnya para
pengusaha yang bergerak di usaha tanaman hias. Dengan sistem manajemen yang
baik diharapkan usaha tersebut dapat berkembang cepat dan didukung sistem pemasaran
yang baik, maka dapat memperkecil resiko yang akan dihadapi dan dapat menambah
keuntungan. Prospek tanaman hias yang semakin cerah ditandai oleh tingginya
permintaan komoditi tersebut. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1, tentang
besarnya ekspor tanaman hias oleh Ditjen Hortikultura
Tabel 1. Data ekspor tahun 2003-2006
No
|
Tahun
|
Nilai
ekspor tanaman hias
US$
|
1.
2.
3.
4.
|
2003
2004
2005
2006
|
1.387.338
12.914.439
15.027.410
15.029.187
|
( Sumber: Majalah Hortikultura,
Th, VI No. 67 Agustus 2007)
.
- Permasalahan
Kendala
yang dihadapi di Pondok Bunga sebagai berikut :
1.
Keadaan cuaca yang kadang tidak menentu.
2.
Keterbatasan Tenaga Kerja.
3.
Kurangnya prasarana produksi, sehingga menghambat
produksi.
4.
Kesulitan dalam menghadapi fluktuasi harga tanaman hias
pada akhir-akhir ini.
C. Tujuan Kegiatan
a Tujuan Umum
1. Melatih
mahasiswa untuk mampu bekerja di perusahaan
2. Memberikan
pengalaman mahasiswa dalam bidang pemasaran
3.Melatih mahasiswa secara langsung
untuk terlibat dalam permasalahan yang ditemui dalam kegiatan-kegiatan di
bidang pertanian
b. Tujuan Khusus
Mengetahui dan mempelajari cara pemasaran tanaman hias
di Nurseri Pondok Bunga.
- Manfaat PKL
a.
Dapat mengamalkan ilmu yang di pelajari di bangku
kuliah sehingga para mahasiswa dapat melaksanakan serta mengembangkan apa yang
diperolehnya setelah terjun di lapangan.
b.
Dengan melaksanakan Praktek Kerja Lapangan, agar
mahasiswa lebih terampil dalam bidang pemasaran.
- Pelaksanaan
PKL
1.Lokasi
Lokasi praktek kerja lapangan dilakukan di Nurseri
Pondok Bunga, Jetak Kidul, Wonopinggo, Pekalongan, Jawa Tengah.
2.Waktu
Praktek kerja lapangan dilaksanakan pada tanggal 8
Agustus sampai 8 September 2008.
- Metode
Pelaksanaan
a. Pengumpulan data secara langsung
Pengumpulan data secara langsung dapat dilakukan dalam dua bentuk usaha
yaitu:
1.
Observasi: merupakan kegiatan pengumpulan data melalui
pengamatan langsung di perusahaan.
2.
Interview: merupakan pengumpulan data dengan cara
menanyakan langsung pada pihak yang bersangkutan di perusahaan tersebut.
b.Pengumpulan data secara tidak
langsung
mengambil Pengumpulan data secara tidak langsung dapat
dilakukan dengan data melalui studi pustaka dan melalui pengolahan data
sekunder yang diperoleh di perusahaan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Kotler dan Armstrong (1995) manajemen pemasaran adalah mencari
pelanggan yang cukup banyak untuk produk-produk yang sekarang ada pada
perusahaan yang bersangkutan. Selanjutnya mereka mengatakan bahwasannya
definisi manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan
pengendalian atas program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan
mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dengan
maksud untuk mencapai sasaran organisasi.
Menurut Limbong (1985) pemasaran dapat efisien apabila tercipta keadaan
dimana pihak produsen, lembaga pemasaran dan konsumen memperolah kepuasan
dengan adanya aktivitas pemasaran tersebut.
Menurut Marshal dalam Limbong (1985) mendefinisikan pasar sebagai suatu
tempat dimana penawaran dan permintaan membentuk suatu harga tertentu.
Menurut Kotler dalam pengantar tata niaga pertanian tahun (1985) pasar
adalah himpunan pembeli aktual dan pembeli potensial dari suatu produk.
Menurut Kotler (1995) pemasaran adalah tugas mengatur tingkat, penetapan
waktu dan sifat permintaan dengan cara demikian rupa, hingga hal tersebut
membantu organisasi yang bersangkutan untuk mencapai sasarannya.
Menurut Backman (1985) mendefinisikan bahwa tata niaga mencakup segala
aktivitas yang diperlukan dalam mengerjakan pemindahan hak milik dan menyelenggarakan
saluran fisik daripadanya.
Menurut Thomsen (1985) mendefinisikan tata niaga pertanian adalah
mencakup segala pekerjaan dan badan-badan yang menyelenggarakannya yang
terlibat dalam pemindahan hasil-hasil pertanian dari petani termasuk hasil-hasil
yang berasal dari hasil pertanian (seperti tekstil) sampai ke konsumen akhir.
Menurut Kohls dan Downey
(19850 mendefinisikan tata niaga pertanian sebagai suatu keragaan (performance) semua usaha yang mencakup
kegiatan arus barang dan jasa, mulai dari titik usaha tani sampai di tangan
konsumen akhir.
Menurut Rifai B. (1985) tata niaga pertanian yang lebih tegas, yakni
“tata niaga pertaniana dalah serangkaian jasa-jasa untuk mengusahakan
benda-benda mengalir mulai dari titik produksi hingga titik konsumsi”.
Menurut Kotler (1995) semua perusahaan harus memandang kedepan dan
mengembangkan strategi jangka panjang untuk memenuhi perubahan kondisi dalam
industrinya. Selanjutnya mengatakan, masing-masing perusahaan harus menemukan
rencana permainan yang paling berarti memberikan kepadanya situasi khusus,
peluang, sasaran, dan sumberdaya dan mengatakan bahwa perusahaan harus melayani
konsumen sasaran lebih baik daripada yang dilakukan para pesaing, jadi strategi
pesaing harus disesuaikan dengan kebutuhan konsumen dan juga strategi pesaing.
Perusahaan sudah menetapkan strategi penentuan posisinya, itu berarti
perusahaan sudah siap memulai merencanakan rincian ramuan pemasaran (marketing mix). Ramuan pemasaran
merupakan salah satu konsep dalam pemasaran modern (Kotler, 1995).
Ramuan pemasaran adalah himpunan atau perangkat variabel pemasaran yang
terkendali yang diramu perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang
diinginkannya dalam pasar sasaran. Ramuan pemasaran terdiri dari, produk (product), harga (price), tempat (place)
dan promosi (promotion) (Kotler,
1995).
Secara historis harga ditentukan oleh pembeli dan penjual melalui tawar
menawar diantara mereka dan penentuan harga lebih merupakan unsur intrinsik
dari strategi penentuan posisi pasar, harga cenderung sama untuk semua jenis
produk segmen pasar (Limbong, 1985).
Sebenarnya banyak sekali tolak ukur yang harus diketahui dalam analisis
bisnis secara umum . Tapi secara sederhana pengusaha dapat mengetahui tiga
komponen dalam analisis keuangannya, yaitu dengan Rasio Laba atas Penjualan
(L/R), Break Event Point (BEP), Returned of Investmen (ROI). ( Rahardi.
F,1993).
KEADAAN UMUM PONDOK BUNGA
A.
Letak Geografis
Nurseri Pondok Bunga terletak di jalan Raya Wonopringgo, tepatnya
terletak di Desa Jetak Kidul, Kecamatan Wonopringgo, Kab. Pekalongan, Jawa
Tengah. Apabila dihitung dari pusat kota
Kecamatan + 2 km. dari pusat kota
kab. pekalongan + 7 km.
Ditinjau dari segi lokasi Pondok
Bunga memiliki batas-batas sbb :
-
Sebelah barat berbatasan dengan Desa Sokosari, Kec.Karanganyar.
-
Sebelah timur berbatasan dengan Desa Sastrodirjan,
Kec.Wonopringgo.
-
Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Kayugeritan,
Kec.Karanganyar.
-
Sebelah utara berbatasan dengan Desa Rowokembu,
kec.Wonopringgo.
Pondok Bunga
mempunyai luas bangunan 162 m2 dan mempunyai luas tanah secara
keseluruhan + 500 m2.
B.
Sejarah Singkat Berdirinya Pondok
Bunga
Pondok Bunga berdiri pada awal tahun 1999. Awalnya
perusahaan yang bergerak dibidang tanaman hias ini berawal dari hobi
sipemiliknya yang suka mengoleksi tanaman hias.karena Bapak Aziz Maftuh mengoleksi
jenis-jenis tanaman hias, semakin lama semakain banyak pula jenis tanaman hias
yang dimilikinya, dan semua itu didapatnya ada yang membeli, berburu, dan dari
temannya. berkat ketelatenannya maka beberapa jenis tanaman hias yang
dikoleksinya dapat dikembangbiakkan dengan baik, dan menghasilkan beberapa
jenis bibit tanaman hias yang cukup banyak.
Tanah yang digunakan sebagai usaha tanaman hias ini merupakan tanah hak
milik pribadi keluarga bapak Aziz Maftuh. Setelah merasa tanaman hiasnya
jumlahnya sudah cukup banyak dan bervariasi, sehingga muncul niat untuk mencoba
memasarkannya. Pembeli pertama hanyalah teman-temannya dan para tetangga
dekatnya saja, dan lama kelamaan pembelinya bertambah banyak dan tidak hanya
dari lingkup sekitar saja, melainkan dari beberapa tempat.
Setelah usaha tanaman hiasnya berjalan dengan baik, bapak
Aziz melengkapi barang dagangannya dengan menjual keperluan-keperluan yang
berhubungan dengan tanaman hias, seperti berbagai macam model pot, sprayer,
pupuk dan obat-obatan pertanian.
Pondok Bunga memiliki kerjasama dengan pihak pemerintah
kecamatan Wonopringgo, bentuk kerja samanya yaitu dalam bentuk pameran yang
diadakan oleh pihak Pemkab Pekalongan
setiap bulan Agustus dalam pameran pembangunan dalam rangka menyambut HUT Kabupaten
Pekalongan.
Selain mengikuti pameran yang diadakan oleh Pemkab
Pekalongan, Pondok Bunga juga sering mengikuti kegiatan-kegiatan pameran
khususnya pameran tanaman hias.baik yang diadakan di dalam kota
maupun di luar kota .
Pondok Bunga selain menjalankan bisnis tanaman hias, juga
merupakan biro konsultasi, perawatan tanaman hias dan juga sebagai tempat
magang / praktek baik dari SMK maupun Perguruan Tinggi baik yang swasta maupun
Negeri.
C.
Struktur Organisasi Pondok Bunga
|
|||||||
Sumber
: Bagian Administrasi Pondok Bunga 2008
D.
Data ketenagakerjaan
Pondok Bunga mempunyai beberapa karyawan yang
masing-masing mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda dan sesuai
dengan otoritas. Adapun data ketenagakerjaan dapat dilihat pada tabel 1 data
ketenagakerjaan
Tabel 1. Data Ketenagakerjaan di Pondok
Bunga bulan Agustus 2008
No
|
Nama Karyawan
|
L / P
|
Bagian / Tugas
|
Pendidikan
|
Status
|
1
|
Isroh Mafiani
|
P
|
Administrasi& keuangan
|
D III Akuntansi
|
Tenaga Tetap
|
2
|
Fatkhiah
|
P
|
Penjualan & Pembelian
|
SMA
|
Tenaga Tetap
|
3
|
Mintoroso
|
L
|
Produksi & Perawatan
|
SMK Pertanian
|
Tenaga Tetap
|
4
|
Rudi Haryanto
|
L
|
Produksi & Perawatan
|
SMK Pertanian
|
Tenaga Lepas
|
5
|
Wahyudi
|
L
|
Produksi & Perwatan
|
SMK Pertanian
|
Tenaga Lepas
|
Sumber : Bagian Administrasi Pondok Bunga
2008
E.
Hasil kegiatan
1. Kegiatan Produksi
Dalam memenuhi permintaan konsumen dan menjaga supaya produk
yang diusahakan tetap terpenuhi, maka Pondok Bunga selalu memproduksi beberapa
jenis tanaman hias maupun produk yang lainnya seprti : pupuk bokhasi dan media
tanam.
a.
Kegiatan Produksi Tanaman Hias
Pondok Bunga memproduksi beberapa jenis tanaman hias
dengan menggunakan dua cara yaitu perbanyakan secara generatif dan perbanyakan
secara vegetatif . Seperti halnya beberapa jenis tanaman hias yang diproduksi
di Pondok Bunga antara lain :
1.)
Perbanyakan Tanaman Anthurium
Pondok
Bunga dalam memperbanyak tanaman hias jenis Anthurium memulauinya dengan
membeli biji tanaman Anthurium. Kemudian setelah biji sudah siap, lalu
biji-biji tersebut ditanam. Adapun persiapan yang harus dilakukan untuk menanam
biji tanaman Anthurium sebagai berikut :
a)
Menyiapkan media tanaman yang komposisinya terdiri dari
: pakis cacahan, arang sekam, dolomite. dengan perbandingan 3 : 2 : 1.
b)
Menyiapkan pot persemaian (Tray), kemudian media tanam
yang sudah siap dimasukan kedalam tray 1/3 bagian.
c)
Setelah media tanam sudah dimasukan kedalam tray, lalu
biji-biji Anthurium ditanam dalam satu lubang tray diisi satu biji tanaman
Anthurium, dan menutupnya dengan media tanam lagi.
d)
Setelah biji-biji tanaman Anthurium sudah ditanam lalu
disiram air dengan menggunakan sprayer, penyiraman cukup sampai dengan
kapasitas lapang.
e)
Setelah dilakukan penyiraman, kemudian tray diberi
sungkup plastik (plastik transparan)
guna menghindari penguapan yang berlebihan, supaya media tanam tetap terjaga
kelembabannya.
f)
Setelah sungkup
sudah terpasang, maka setiap
satu minggu sekali dikontrol keadaan media tanamnya, apabila media tanam
keadaannya kering maka perlu disiram lagi.
g)
Biji tanaman Anthurium akan berkecambah + satu
bulan setelah tanam, apabila biji-biji sudah mulai berkecambah maka sungkup
plastik harus dibuka supaya pertumbuhannya tidak terhambat.
h)
Setelah bibit tanaman Anthurium sudah cukup besar +
sudah berdaun 5, maka dipindahkan dari tray ke pot pembesaran.
2.)
Perbanyakan Tanaman Adenium.
Perbanyakan tanaman hias Adenium di Pondok
Bunga menggunakan dua cara yaitu perbanyakan secara generatif dan perbanyakan
secara vegetatif.
a. Perbanyakan Adenium secara
generatif
Sebelum melakukan perbanyakan secara generatif maka
persiapan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Persiapan
alat dan bahan :
Ø
Alat yang digunakan : Pot pembibitan (Tray),
sprayer, cetok, plastik.
Ø
Bahan yang digunakan : Biji tanaman Adenium, arang
sekam, cocopiet, pupuk kandang, dolomite, air.
2. Langkah kerja :
a)
Mencampur media tanam yaitu, pupuk kandang, arang
sekam, cocopiet, dengan perbandingan sebagai berikut : 2 : 2: 1, dan sedikit
ditambahkan dolomite, tujuanya untuk menstabilkan pH media tanam.
b)
Setelah media
tanam sudah siap, maka langkah selanjutnya yaitu memasukkan media tanam
sebanyak 1/3 bagian kedalam tray.
c)
Menanam biji tanaman Adenium yang sudah disiapkan
dengan posisi biji Adenium horizontal, dan satu lubang tray diisi dengan satu
biji tanaman.
d)
Setelah biji Adenium sudah ditanam lalu menutupnya
dengan media tanam lagi, setelah ditutup media tanam lalu disiram dengan air,
penyiraman menggunakan sprayer dan penyiraman sampai dengan kapasitas lapang.
e)
Setelah disiram kemudian tray ditutup dengan sungkup
plastik (plastik
transparan) guna mengurangi penguapan yang berlebihan.
f)
Setelah sungkup
sudah terpasang, maka setiap
satu minggu sekali dikontrol keadaan media tanamnya, apabila media tanam
keadaannya kering maka perlu disiram lagi.
g)
Biji tanaman Anthurium akan berkecambah + satu
bulan setelah tanam, apabila biji-biji sudah mulai berkecambah maka sungkup
plastik harus dibuka supaya pertumbuhannya tidak terhambat.
h)
Setelah bibit tanaman Adenium sudah cukup besar +
sudah berdaun 5, maka dipindahkan dari tray ke pot pembesaran.
b.
Perbanyakan tanaman Adenium secara vegetatif (grafting
)
Sebelum melakukan perbanyakan secara vegetatif
(grafting) maka persiapan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1.
Persiapan alat dan bahan :
Ø
Alat yang digunakan : Pisau okulasi, plastik es,
plastik cungkup.
Ø
Bahan yang digunakan :Batang bawah tanaman Adenium (Sailing), batang atas
tanaman Adenium (Entris), Alkohol.
2. Langkah
kerja :
a)
Batang bawah tanaman Adenium yang sudah disiapkan untuk
disambung dipotong menggunakan pisau okulasi yang sudah diolesi dengan alkohol,
tinggi potongan dari leher akar +15 cm.
b)
Setelah batang bawah sudah dipotong, lalu bekas
potongan tadi disayat membentuk huruf V, kemudian ambil batang atas dan di
potong membentuk huruf V terbalik.
c)
Setelah batang atas dan batang bawah sudah disayat,
lalu kedua sayatan tersebut di sambungkan dan kemudian diikat dengan
menggunakan plastik elastis, pengikatan jagan terlalu kencang.
d)
Setelah proses penyambungan selesai maka diberi sungkup
plastik supaya menghindari penguapan yang berlebihan dan menjaga agar sambungan
terhindar dari air siraman.
e)
Penyambungan akan berhasil apabila dalam jangka waktu
dua minggu setelah proses penyambungan batang atas masih dalam keadaan segar
atau berwarna hijau, dan sudah mulai muncul tunas- tunas baru pada batang atas.
f)
Setelah batang atas sudah tumbuh daun + 5 helai
maka plastik cungkup dibuka supaya tidak mengganggu pertumbuhan tanaman.
g)
Pelepasan plastik ikatan sambungan sebaiknya dilakukan
setelah sambungan benar-benar kuat.
3.) Perbanyakan Tanaman Euphorbia
Perbanyakan tanaman Euphorbia di Pondok Bunga menggunakan cara perbanyakan vegetatif (setek
batang). Adapun persiapan yang harus
dilakukan sebelum melakukan perbanyakan tanaman Euphorbia secara
vegetatif (setek batang) adalah sebagai berikut :
1.
Persiapan alat dan bahan :
Ø
Alat yang digunakan : Pisau okulasi, plastik es,
plastik cungkup,
Ø
Bahan yang digunakan :Batang atas tanaman
Euphorbia (Entris), batang bawah tanaman Euphorbia (sailing), alkohol
2. Langkah kerja :
a)
Batang bawah tanaman Euphorbia yang sudah disiapkan
untuk disambung dipotong menggunakan pisau okulasi yang sudah diolesi dengan
alkohol, tinggi potongan dari leher akar
+ 15 cm.
b)
Setelah batang bawah sudah dipotong, lalu bekas
potongan tadi disayat membentuk huruf V, kemudian ambil batang atas dan dipotong
membentuk huruf V terbalik.
c)
Setelah batang atas dan batang bawah sudah disayat,
lalu kedua sayatan tersebut di sambungkan dan kemudian diikat dengan menggunakan
plastik elastis, pengikatan jagan terlalu kencang.
d)
Setelah proses penyambungan selesai maka diberi sungkup
plastik supaya menghindari penguapan yang berlebihan dan menjaga agar sambungan
terhindar dari air siraman.
e)
Penyambungan akan berhasil apabila dalam jangka waktu
dua minggu setelah proses penyambungan batang atas masih dalam keadaan segar
atau berwarna hijau, dan sudah mulai muncul tunas-tunas baru pada batang atas.
b.
Biaya Produksi Tanaman Hias
Dalam memproduksi tanaman hias Pondok Bunga mengeluarkan biaya produksi yang harus dikeluarkan untuk pengadaan alat
dan bahan yang diperlukan dalam proses produksi tanaman hias.
1.
Pengadaan benih / bibit tanaman:
a)
Benih Anthurium
:100 biji @ Rp 2.500
: Rp 250.000
b)
Benih Adenium :100 biji @ Rp 500 : Rp 50.000
c)
Bibit Euphorbia
:100 biji @ Rp 500
: Rp 50.000
2.
Alat-alat Pertanian :
a)
Sprayer
: 1 buah @ Rp 35.000
: Rp 17,500
b)
Paranet
: 12 m2 @ Rp 80.000 : Rp 8.000
c)
Tray
: 4 buah @ Rp 20.000 : Rp 4.000
d)
Plastik cungkup :
2 m2 @ Rp 4.000 : Rp 4.000
3. Pupuk dekastar : 2
bungkus @ Rp 45.000 : Rp 90.000
4. Media tanam : 25 bungkus @ Rp 2.500 : Rp 62.500
5. Tenaga kerja :
a)
Teaga kerja tetap : 1orang/bulan@Rp475.000 x 6 : Rp 2.850.000
b)
|
Tenaga kerja lepas :1 orang /hari @Rp20.000
x12 : Rp 240.000
Total : Rp 3.636.000
Pemasukan
Pemasukan yang diterima dari hasil penjualan tanaman Anthurium, Adenium,
Euphorbia adalah jika tanaman yang disemai hidup 95% maka sbb:
Adenium 95 tanaman x Rp 3,500 : Rp 332.500
Anthurium 95 tanaman x Rp 10.000 : Rp 950.000
|
Euphorbia 95 tanaman x Rp 45.000 : Rp 4.275.000
Total : Rp 5.557.500
Keuntungan
Keuntungan yang diperoleh dari hasil penjualan tanaman hias jenis
Anthurium, Adenium, Euphorbia dari hasil
perbanyak selama 6 bulan adalah keuntungan – Biaya produksi
Jadi Rp
5.557.500 – Rp 3636.000 = Rp 1.921.500
Analisa Rasio Laba atas Penjualan ( R/L)
Analisa L/R = 1.921.500
5.557.500
= 0,346
Biaya Penyusutan Alat-alat Pertanian
Biaya Penyusutan Alat-alat Pertanian
Dalam proses produksi tanaman hias di Pondok Bunga
dapat dihitung penyusutan harga alat-alat yang digunakan. Agar lebih jelasnya
dapat dilihat sbb:
1. Paranet : Rp.80.000 - 0
10
= Rp.8.000
2. Sprayer : Rp.35.000 - 0
2
=
Rp.17.500
3. Tray : Rp.20.000 - 0
5
=
Rp. 4.000
4.Plastik : Rp. 4000 – 0
1
= Rp.4.000
Pondok Bunga membeli beberapa jenis tanaman hias dari berbagai
tempat seperti, dari bandungan Semarang
yang berupa berbagai jenis tanaman hias gantung, untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel II . Tabel pembelian tanaman hias sebagai berikut :
No
|
Jenis
tanaman hias
|
Jumlah
|
Harga
Rp
|
Keterangan
|
1
|
Mawar
|
50
|
@ 1500
|
Banjarnegara
|
2
|
Lipstik
|
20
|
@ 2.500
|
Bandungan
|
3
|
Air mata ibu
|
20
|
@ 2.500
|
Bandungan
|
4
|
Kribo
|
20
|
@ 2.500
|
Bandungan
|
5
|
Sirih belanda
|
20
|
@ 2.500
|
Bandungan
|
Sumber : Pondok
Bunga 2008
2.
Cakupan Pemasaran
Dalam memasarkan produknya Pondok Bunga sudah
mempunyai jangkauan pemasaran hingga ke berbagai tempat, antara lain : dalam lingkup Kecamatan, antar Kecamatan,
antar kota ,
bahkan bisa menembus ke luar Jawa (Jambi). Hal ini biasanya seperti halnya
dalam pengiriman arang sekam, pasir malang , cocopiet, maupun
bibit tanaman hias dan bibit tanaman buah-buahan.
3.
Kegiatan Penjualan
Kegitan pemasaran di Pondok Bunga melalui dua jalur
pemasaran yaitu pemasaran langsung di tempat Pondok Bunga, dan pemasaran
melalui pameran.
a. Kegiatan
Pemasaran di Pondok Bunga
Pemasaran dengan cara ini dilakukan di tempat Pondok
Bunga, yaitu melayani pembeli yang akan membeli tanaman hias maupun hanya
sekedar melihat-lihat saja. Pada saat pembeli melihat-lihat tanaman hias pihak
Pondok Bunga mendampingi dan memberi penjelasan tentang tanaman hias yang
ditanyakan oleh pembeli.
Apabila pembeli minat untuk membeli tanaman maka pihak
Pondok Bunga menawarkan harga tanaman tersebut kepada pembeli, dan pembeli di
beri hak untuk menawarnya. jika harga tanaman hias yang sudah disepakati maka
pihak Pondok Bunga membawakannya lalu mengemasnya apabila tanaman hias perlu dipacking,
setelah pengemasan selesai lalu pembeli membayar sesuai dengan harga yang
disepakati.
b. Kegiatan Pemasaran melalui Pameran
Dalam kegiatan pameran tentunya tanaman yang akan
dipamerkan haruslah menarik dan mempunyai tampilan prima agar kelihatan bagus
dan menarik. Sebelum mengikuti kegiatan pameran Pondok Bunga melakukan
persiapan-persiapan yang berhubungan pameran tersebut. Persiapan yang di
lakukan sebelum mengikuti kegiatan pameran
:
1.
Menentukan stan (tempat) untuk pameran.
2.
Menyiapkan beberapa perlengkapan pameran.
3.
Menyiapkan beberapa tanaman yang akan dipamerkan.
4.
Menata stand dengan desain interior yang menarik.
5.
Memasang iklan, spanduk, pamflet Pondok Bunga di stand
Pondok Bunga.
5. Promosi
Pondok Bunga dalam mempromosikan produknya menggunakan
berbagai macam strategi pemasaran supaya dapat menarik konsumennya. Bentuk
strategi pemasaran yang digunakan dipondok bunga hampir mencakup semua aspek
penting dalam strategi pemasaran, adapun bauran pemasaran yang diterapkan di perusahaan
ini salah satunya adalah marketing mix (Bauran pemasaran).
1. Produk (Product)
Produk yang dipasarkan di Pondok Bunga selalu dibuat
sebagus mungkin dan menarik supaya para konsumen menjadi tertarik dan
meningkatkan minat untuk membelinya. Seperti halnya tanaman hias yang
menggunakan pot unik, warnanya menarik, tanamannya sehat, dan dalam
pengemasannya aman dan mudah untuk dibawa, sehingga dengan cara seperti ini diharapkan
konsumen akan tetarik.
2. Harga (Price)
Dalam strategi
ini Pondok Bunga dalam rangka untuk menarik para konsumennya tentunya
yang berkaitan dengan harga maka Pondok Bunga memberikan potongan harga kepada
konsunen yang membeli dalam jumlah banyak, contohnya dalam pembelian tanaman
hias tiap 100 pot maka akan mendapat potongan harga 10%.
3. Tempat yang strategis (Place)
Pondok Bunga terletak di jalan raya Wonopringgo,
sehingga bisa dikatakan strategis karena jalur tersebut merupakan jalur yang
menghubungkan antara beberapa kota , maupun
kecamatan-kecamatan yang ada di kabupaten Pekalongan menuju Ibu kota Kabupaten Pekalongan.
Sehingga jalur ini ramai dilewati orang dalam lalu-lalang keseharian. Selain
tempat yang strategis perusahaan ini juga membuat saluran-saluran pemasaran
yang tepat dalam melakukan pengembangan pemasaran.
4. Promosi (Promotion)
Dalam mempromosikan produknya Pondok Bunga menggunakan
media promosi untuk mengenalkan usahanya kepada masyarakat luas supaya
masyarakat mengetahui keberadaan Pondok Bunga dan tahu beberapa produk yang
diusahakan di Pondok Bunga. Bentuk promosinya yaitu:
1.
Menggunakan papan nama atau spanduk.
2.
Menggunakan kartu nama.
3. Menggunakan plastik lebel bibeberapa bungkus, seperti
bungkus media tanam, bungkus pupuk bokhasi, bungkus cocopiet, dan bungkus
cacahan pakis.
4. Menggunakan kertas lebel (kertas)
pada tanaman yang diusahakan.
V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktek kerja lapangan mengenai sistem pemasaran
tanaman hias di Pondok Bunga, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Kegiatan pemasaran di Pondok Bunga dilakukan melalui
dua jalur yaitu pemasaran langsung di tempat Pondok Bunga dan kegiatan pameran.
2. Tanaman yang diusahakan di Pondok Bunga adalah Adenium,
Anthurium, dan Euphorbia.
3. Pondok Bunga menggunakan strategi pemasaran dengan
Marketing Mix (Bauran Pemasaran).
4.
Dalam pemeliharaan tanaman hias meliputi penyiraman,
pemupukan, pengendalian hama
dan penyakit tanaman, repotting, sanitasi lingkungan, dan penempatan tanaman
sesuai dengan lingkungannya.
5.
Dalam perbanyakan tanaman jenis Anthurium dan Adenium
dimulai dari biji.
B. Saran
Berdasarkan kenyataan yang ada di lapangan maka penyusun menyarakan
kepada Pondok Bunga agar:
1.
Memperbaiki sistem penjualan tanaman hias dengan cara
peningkatan promosi baik melalui media cetak maupun elektronik.
2.
Melakukan pembenahan dalam struktur organisasi seperti
menambahkan karyawan maupun memfokuskan karyawan dalam satu bidang.
3.
Melakukan pembenahan tempat-tempat supaya lebih
strategis, sehingga dapat maksimal.
4.
Dapat memanfaatkan alat-alat sesuai dengan kegunaannya,
sehingga dalam bekerja lebih maksimal.
V. DAFTAR PUSTAKA
Comments
Post a Comment